Sasaran Organisasi Dalam Kehidupan
Seperti
yang telah di kemukakan di atas bahwa untuk mencapai tujuan ada banyak kegiatan
yang harus dilakukan dan masing-masing kegiatan tersebut memiliki sasaran
tertentu, jadi tujuan organisasi dapat tercapai jika sasaran dari
kegiatan-kegiatan khusus tersebut dapat di capai, atau dengan kata lain sasaran
merupakan anak tujuan yang harus tercapa terlbih dahulu.
Thompson
dan Mc Ewen mengatakan bahwa lingkungan memberikan pengaruh terhadap penetapan
sasaran ada 4 sifat interaksi dari penetapan sasaran yang dipengaruhi oleh
lingkungan, yaitu :
a. Persaingan adalah suatu keadaan dimana dua organisasi
beersaing dalam usahanya mendapatkan dukungan dari pihak ketiga.
b. Tawar-menawar adalah suatu keadaan yang meliputi
perundingan lansung anatara berbagai organisasi untuk mencapai kesepakatan
bersama.
c. Co-optation adalah suatu keadaan dimana berorganisasi
memasukkan unsur-unsur baru kedalam organisasi, sebagai suatu cara untuk
mengurangi ancaman terhadap stabilitas organisasi tersebut.
d. Koalisi adalah suatu keadaan dimana dua atau lebih
organisasi beergabung demi suatu tujuan bersama. Dengan koalisi, masing-masing
organisasi mengubah sasarannya supaya dapat mengubah sasarannya supaya dapat
menampung sasaran dari organisasi lainnya.
Jadi,
dengan keempat cara diatas suatu organisasi dapat mempertahankan dirinya dari
perubahan lingkungan yang ada. Sasaran di tetapkan melalui suatu proses yang
kompleks dengan cara saling mempengaruhi antara kekuatan dan kendala, baik
untuk faktor eksternal maupun internal. Selain itu, sasaran juga dapat diubah
jika organisasi telah dapat memenuhi target sasarannya yang terdahulu.
Misalnya, organisasi menetapkan sasaran berupa target produksi pupuk sebesar
300 ton per tahun, ternyata organisasi tersebut berhasil mencapai sasaran
tersebut. Hal ini membuat para pimpinan untuk meruahah sasaran dengan menaikkan
Target produksi mencapai 350 ton pupuk pertahun.
Masing-masing
bagian didalam organisasi memiliki sasaran masing-masing, dimana
sasaran-sasaran tersebut sama-sama ditunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi
yang satu dan utuh. Karena masing-masing bagian memiliki sasaran nya masing
–masing, maka tidak jarang hal tersebut menimbulkan konflik sasaran antar
bagian.
Selain
sering timbul konflik sasaran antara bagian, juga sering timbul konflik sasaran
antara individu dengan organisasi. Hal ini terjadi karena individu merasa
sasaran dia untuk bekerja di organisasi tersebut tidak dipenuhi oleh organisasi
tersebut walaupun dia telahh membantu organisasi untuk mencapai tujuan.